Setiap perusahaan manufaktur menginginkan produk yang dihasilkannya
berkualitas baik yang sesuai dengan standar perusahaan. Agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan maka perusahaan
harus dapat menjaga kualitas setiap produknya. Kualitas produk sangat penting
untuk kelangsungan perusahaan, karena dapat meningkatkan laba perusahaan.
Salah satu usaha manufaktur yang menjaga mutu produkya adalah perusahaan
home industry Zainah petis. Usaha ini belum dapat menjaga kualitas produknya
secara konsisten. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah produk rusak pada
perusahaan home industry Zainah petis yang meningkat dari tahun 2009-2011.
Jika produk rusak yang setiap tahun semakin bertambah dibiarkan, maka dapat
mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk
menemukan cara yang sesuai untuk mengurangi produk rusak pada home industry
Zainah petis sehingga mendapatkan tingkat efisiensi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data
berasal dari wawancara yang dilakukan kepada pemilik usaha, dan observasi
tempat usaha. Peneliti melakukan analisis data dengan memilih data mana yang
sesuai dengan yang tidak dan memasukan data ke dalam penelitian yang terlebih
dahulu meminta izin kepada pemilik usaha untuk memperbolehkan memasukkan
data tersebut sehingga tidak terjadi kesalah pahaman diantara kedua belah pihak.
Dari hasil analisis didapat cara yang sesuai untuk meningkatkan kualitas
produk pada perusahaan home industry Zainah dengan Total Quality Control.
Peningkatan kualitas produk tersebut dilakukan dengan penerapan PDCA (Plan,
Do, Check, Action). Pada perencanaan dilakukan dengan pembuatan SOP
(Standart Operasional Procedure), pemilihan bahan baku yang baik dan tidak
mendatangkan satu supplier, memelihara mesin agar tidak rusak dan dapat bekerja
seperti mesin yang baru, melakukan pemeriksaan takaran yang dimasukkan pada
mesin, memeriksa kemasan, dan melakukan penyimpanan bahan baku maupun
hasil produksi yang belum terjual dengan baik sehingga tidak rusak. Perencanaan
tersebut yang akan dilaksanakan dan dilihat apakah sudah dapat mengatasi
permasalah atau tidak. Setelah melakukan pemeriksaan maka diperlukan langkah
selanjutnya. Pengendalian mutu yang dilakukan akan meningkatkan biaya kualitas
untuk biaya pencegahan dan biaya penilaian. Meningkatnya biaya pencegahan dan
penilaian akan menurunkan biaya kegagalan baik internal maupun eksternal.
Menurunnya biaya kegagalan menandakan bahwa produk rusak dapat ditekan
karena biaya kegagalan merupakan biaya dari adanya produk rusak.
|