Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, sehingga mendorong
perusahaan untuk menggunakan teknologi sebagai instrumen dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin ketat. Selain itu perusahaan juga perlu
menyempurnakan sistem manajemen strategis jangka panjang perusahaan agar
sesuai dengan situasi bisnis saat ini. Salah satunya adalah dalam melakukan
pengukuran kinerja perusahaan. Perusahaan perlu melakukan pengukuran kinerja
pada aspek finansial maupun non finansial perusahaan seperti aspek pelanggan,
internal bisnis perusahaan dan pengembangan sumber daya manusia. Pengukuran
ini lebih dikenal dengan metode Balanced Scorecard. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai pengukuran
kinerja dan sistem manajemen strategis perusahaan pada PT. Hasta Sampurna
Nityatama dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa secara deskriptif.
Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan
metode Balanced Scorecard yang meliputi 4 perspektif yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PT. Hasta Sampurna Nityatama
dilihat dari 4 perspektif Balanced Scorecard telah menunjukkan
ditetapkan perusahaan. Pada kinerja keuangan, Sales Growth Rate perusahaan
setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dari tahun 2008-2009 meningkat sebesar
6,974%, tahun 2009-2010 meningkat drastis sebesar 37,078%. Begitu juga dengan
laba dan tingkat likuiditas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik. Dari sisi
pelanggan, perusahaan mampu mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan dan melakukan akuisisi terhadap pelanggan baru. Tingkat komplain
pelanggan juga rendah. Pada perspektif proses bisnis internal, perusahaan telah
mampu memuaskan pelanggan dengan sistem pengirimannya yang tepat waktu,
tetapi dari tingkat kerusakan persediaan cukup tinggi sehingga perlu dibenahi.
Tahun 2008 tingkat kerusakan mencapai 0,149%, tahun 2009 mencapai 0,207%,
tahun 2010 mencapai 0,124%. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,
perusahaan telah cukup memberikan pelatihan terhadap karyawannya, sehingga
produktivitas karyawan dapat meningkat, tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki yaitu dari sisi kedisiplinan karyawan.
|