Kegiatan pencemaran dan perusakan lingkungan merupakan masalah
lingkungan yang telah banyak dilakukan oleh manusia dimuka bumi ini, namun
ironisnya kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan masih sedikit
dilakukan oleh manusia sekarang ini. Kebanyakan perusahaan berlomba-lomba
mencari laba yang setinggi-tingginya tanpa menghiraukan dampak sosial yang
terjadi pada lingkungannya. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh
operasi perusahaan adalah limbah produksi. Oleh karena itu perlu adanya
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua
pemangku kepentingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan
dan peranan akuntansi lingkungan,. Selain itu juga untuk mengevaluasi
pengeluaran biaya lingkungan dan menciptakan strategi lingkungan yang aman
bagi masyarakat sekitar.
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah peranan akuntansi
lingkungan dalam rangka pemerolehan sertifikasi ISO 14001 pada Pabrik Susu
Sapi Mulia di Desa Popoh-Wonoayu, Sidoarjo dengan metode penelitian
kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua,
yaitu data keuangan perusahaan dan data kuesioner. Objek penelitian ini adalah
Pabrik Susu Sapi Mulia di Desa Popoh-Wonoayu, Sidoarjo dengan jumlah
responden 50 orang, dengan pihak internal 30 orang dan pohak eksternal 20
orang. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Pengujian
hipotesis menggunakan uji F dan uji t dengan  5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan biaya lingkungan tahun
2009 mempunyai persentase 42,17% terhadap laba perusahaan. Untuk hasil
kuesioner menyatakan bahwa biaya pencegahan dan biaya kegagalan eksternal
berpengaruh terhadap pemerolehan sertifikasi ISO 14001 yang dibuktikan dengan
Fhitung sebesar 20,881 lebih besar dari Ftabel 2,58 dengan signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05 serta dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,65 atau 65% dan
variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap pemerolehan ISO 14001
dengan t parsial 4, 308 dan 6,229. Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan mempunyai masalah keuangan yang
harus dikeluarkan untuk membiayai pengelolaan lingkungan di lingkungan pabrik.
Penulis memberikan solusi masalah tersebut berupa menerapkan akuntansi
lingkungan untuk mengelola dan meminimalisasi biaya lingkungan.