Hotel merupakan salah satu akomodasi komersial yang menyediakan
pelayanan penginapan, makanan dan minuman bagi siapa saja yang
memerlukannya. Persaingan di antara pengusaha hotel dapat dilihat dengan
adanya berbagai fasilitas tambahan yang ditawarkan oleh pihak hotel pada
konsumen. Tiap hotel berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda terhadap
produk dan pelayanan pada konsumen. Hal ini dilakukan karena adanya
kenyataan bahwa konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang
dikonsumsinya akan mencari penyedia barang atau jasa dari pengusaha lain yang
mampu memuaskan keinginannya. Hotel JW Marriott Surabaya merupakan salah
satu hotel berbintang lima yang berusaha memberikan produk serta pelayanan
yang berkualitas kepada konsumen. Harga yang diberikan hotel JW Marriott
Surabaya sebagai five star hotel sepadan dengan pelayanan yang diberikan kepada
konsumen. Hotel JW Marriott Surabaya juga memberikan harga promo yang
terjangkau oleh masyarakat serta fasilitas member bagi konsumen yang loyal.
Selain itu letak JW Marriott sangat strategis karena berada dekat dengan pusat
perdagangan dan perbelanjaan, perkantoran atau pusat bisnis dan transportasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan
dan motivasi terhadap kinerja karyawan di hotel JW Marriott Surabaya, baik
secara simultan maupun secara parsial. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalh data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Adapun
respondennya adalah seluruh karyawan hotel JW Marriott Surabaya yang
berjumlah 100 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random
sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda
dengan uji F dan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwafaktor penunjang
kinerja karyawan yang terdiri dari pelatihan (X1) dan motivasi (X2) secara
bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan, hal ini ditunjukkan dari hasil uji F, dengan menggunakan program
bantuan SPSS 19, dan memperoleh hasil sebesar Fhitung > dari Ftabel yaitu 81,118 >
3,090, sedangkan perhitungan secara parsial dapat diketahui bahwa hasil-hasil
variabel dengan menggunakan uji t adalah pelatihan (X1) thitung 0,293 < ttabel
1,9847 yang berarti H0 diterima sehingga variabel pelatihan (X1) tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y), motivasi (X2) thitung 11,189
> ttabel 1,9847 yang berarti H0 ditolak sehingga variabel motivasi (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) yang dapat
dilihat dari perbedaan nilai thitung variabel X2 dengan ttabel yang cukup besar, maka
dapat diketahui bahwa variabel motivasi (X2) merupakan variabel yang paling
dominan yaitu ditunjukkan dengan menggunakan uji t dengan hasil thitung =
11,189.