Hampir sebagian besar pelanggan jasa telekomunikasi mengeluhkan bahwa
pulsa yang mereka miliki tersedot oleh konten yang berasal dari perusahaan
tertentu. Tindakan ini tentu merugikan pelanggan baik dari sisi materiil dan
immaterial. Kerugian dari sisi materiil dapat terlihat dari pulsa pelanggan yang
berkurang tanpa sepengetahuannya sedangkan kerugian dari sisi immaterial dapat
dilihat melalui perasaan cemas dan khawatir pelanggan jasa telekomunikasi yang
sewaktu – waktu pulsa yang mereka miliki bisa berkurang tanpa
sepengetahuannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang bersumber
pokok pada penelitian yang berasal dari penelitian terhadap peraturan perundang –
undangan yang berlaku. Pada penelitian ini tidak diperlukan studi lapangan,
melainkan studi kepustakaan dalam kajiannya terhadap peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan bahan literatur yang terkait. Data primer berupa
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Kitab
Undang – Undang Hukum Pidana, Kitab Undang – Undang Hukum Perdata,
Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana, Kitab Undang – Undang Hukum
Acara Perdata. Data sekunder berupa literatur dan artikel yang mendukung data
primer.
Hasil penelitian yang didapat bahwa PT. Telkomsel Indonesia Tbk belum
sepenuhnya menjamin hak yang dimiliki oleh pelanggannya. Hal ini dapat
dibuktikan dalam klausul baku yang dibuat oleh PT. Telkomsel Indonesia Tbk
bahwa pelanggan sepakat dan tunduk terhadap klausul baku yang dibuat oleh PT.
Telkomsel Indonesia Tbk. Klausul ini adalah batal demi hukum karena
melanggar ketentuan pasal 18 ayat ayat (1) huruf (g) Undang – Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Sehingga pelanggan diperbolehkan untuk menuntut ganti rugi dan berhak mendapatkan ganti rugi.