Tindakan perawatan pada suku cadang atau alat sangat penting dilakukan untuk mencegah kerusakan pada sistem yang disebabkan oleh berhenti bekerjanya sistem secara tiba-tiba. PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahan pupuk terbesar di Indonesia yang bergerak dibidang industri pupuk. PT.Petrokimia Gresik mempunyai pelabuhan sendiri yang terletak di Gresik dan menjadi bagian dari kawasan pabrik. Di Pelabuhan Khusus PT. Petrokimia Gresik mempunyai alat bongkar dengan cara kontinue yaitu Continue Ship Unloader
(CSU). Sistem perawatan alat bongkar CSU 2 yang saat ini dilakukan oleh bagian pemeliharaan pengelolaan pelabuhan PT. Petrokimia Gresik masih bersifat korektif yaitu perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan. Penelitian ini dimulai dari pencarian komponen kritis pada CSU 2 menggunakan diagram pareto, selanjutnya mencari Mean Time to Failure (MTTF)
adalah suatu rumus yang dapat menghitung rata-rata lama waktu pemakaian kompenen sampai komponen tersebut rusak atau diperlukan perbaikan, setelah itu menghitung nilai keandalan yang nantinya digunakan untuk mencari waktu perawatan optimal. Dari waktu perawatan optimal maka dapat disusun jadwal perawatan dengan mempertimbangkan jadwal kedatangan kapal. Komponen kritis pada CSU 2 adalah Screw Vertical dan Hydrant System. Sehingga didapatkan waktu perawatan usulan setiap 100 jam untuk screw vertical
an setiap 55 jam untuk hydrant system.
|